Senin, 28 April 2014

GOD IS WATCHING - RENUNGAN

GOD IS WATCHING, Tuhan melihat perbuatanmu

GOD IS WATCHING

Tuhan Melihat Segalanya



Ayat bacaan: Amsal 15:3
================
"Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik."

Tuhan melihat segalanya
Punya anak anjing kecil empat ekor yang baru saja mulai lincah membuat saya sering meluangkan waktu untuk menyaksikan mereka bermain. Disamping mengawasi agar mereka tidak melakukan hal-hal bodoh, seperti menggigit kabel listrik misalnya, memperhatikan mereka agar tidak buang air sembarangan di lantai, saya juga bisa melihat kepribadian masing-masing. Ada yang hyperaktif, sangat lincah, ada yang pintar, ada yang pendiam dan ada pula yang senang menjahili saudara-saudaranya. Saya cukup mengawasi dari atas agar bisa melihat polah dan tingkah laku keempatnya. Itu terhadap empat ekor anak anjing kecil, bagaimana dengan manusia? Teknologi yang semakin maju saat ini sudah memungkinkan kita untuk bisa memantau situasi dari jarak ribuan kilometer sekalipun. Alat-alat seperti webcam, cctv dan sebagainya bisa membuat kita mampu untuk memantau tanpa terbatas lagi oleh jarak. Kamera satelit bisa menangkap gambar dari berbagai belahan dunia dengan cukup detail. Jika hari ini teknologi sudah bisa seperti itu, bagaimana lagi satu dasawarsa ke depan? 

Mata Tuhan sudah sejak awal mampu berfungsi seperti itu. Dia bisa berada di segala tempat pada waktu yang sama untuk memantau apapun yang kita lakukan. Salomo mengatakan "Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik." (Amsal 15:3). Tidak ada satupun tempat di alam semesta ini yang berada di luar jangkauan penglihatan Tuhan. Kita bisa membaca referensi lain akan hal ini lewat Mazmur 139 yang bertajuk "Doa di hadapan Allah yang maha tahu." Dalam bagian Mazmur ini kita bisa melihat bagaimana Tuhan "menyelidiki dan mengenal" kita. (ay 1). Dia mengetahui pikiran kita (ay 2), melihat kita bekerja dan beristirahat serta mengetahui apapun yang kita perbuat (ay 3), Dia pun tahu apa yang menjadi isi hati kita sebelum kita mengucapkannya. (ay 4). Tidak satupun tempat yang tersembunyi dariNya (ay 7-10), bahkan di tempat yang tergelap sekalipun Tuhan bisa melihat. (ay 11-12). Semua ini menunjukkan bagaimana mata Tuhan mampu menjangkau segala sudut terkecil sekalipun dari hidup kita. MataNya ada dimana-mana, di segala tempat, mengawasi yang jahat dan yang baik. 

Bagi orang yang baik, orang yang mengasihi Tuhan dan melakukan kehendakNya tentu ini merupakan sebuah kabar yang menggembirakan. Kita tahu sekarang bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, Dia ada bersama kita dalam apapun yang kita lakukan. Tuhan berada bersama kita kemanapun kita pergi, dan itu bisa membuat kita tidak perlu takut menghadapi apapun. Menyadari keberadaan Tuhan dengan kasih setiaNya setiap waktu bersama kita akan membuat kita tahu bahwa semua yang kita lakukan demi kemuliaanNya tidak akan pernah sia-sia, meski tidak ada satupun orang yang melihat. Sebaliknya bagi  orang jahat, orang yang terus memilih untuk hidup cemar dalam berbagai dosa, ini adalah sebuah kabar buruk. Jika ada orang yang selama ini berpikir bahwa bisa selamat jika perbuatan jahatnya tidak diketahui orang lain, dari rangkaian ayat-ayat di atas kita bisa melihat bahwa tidak ada tempat atau kesempatan sedikit pun sebenarnya untuk menyembunyikan diri dari sorot mata Tuhan. Tuhan melihat segalanya dan tahu segalanya. Meski kebohongan, kecurangan atau kejahatan bisa tersimpan rapi dari pengamatan orang, serapi apapun itu, di mata Tuhan semua itu akan selalu terlihat dengan nyata dan jelas. 

Dalam Ibrani kita temukan ayat yang berbunyi: "Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab." (Ibrani 4:13). Baik atau jahat, semuanya akan sangat transparan di mata Tuhan. Apapun yang kita lakukan, rencana yang ada di pikiran kita atau perasaan dalam hati kita, ingatlah bahwa Tuhan sedang memandang kita dan akan terus melakukannya. Maka hendaklah kita menjaga sikap, perbuatan, pikiran, perasaan, tingkah laku dan perkataan kita agar seturut kehendakNya. Mari kita buat Tuhan tersenyum bahagia dan bangga melihat bagaimana kita menjalani hidup dengan sebaik-baiknya seperti yang Dia inginkan, dan rasakanlah penyertaan Tuhan dengan kasihNya sepanjang waktu.

Selama Tuhan bersama kita, tidak ada yang perlu kita khawatirkan


Senin, 21 April 2014

SAHABAT-RENUNGAN

SAHABAT, RENUNGAN

Klik Gambar untuk membaca dalam ukuran besar


Sewajarnyakah engkau menolong orang fasik dan bersahabat dengan mereka yang membenci TUHAN? Karena hal itu TUHAN murka terhadap engkau." 2 Tawarikh 19:2
Sebagai makhluk sosial kita membutuhkan orang lain karena kita tidak dapat hidup tanpa membangun suatu hubungan atau kerjasama dengan orang lain. Hubungan baik dibina karena adanya kepentingan bersama; yang seseorang memerlukan orang lain, dan berdasarkan itu terjalinlah sebuah persahabatan. Sulit bagi seorang individu hidup seorang diri tanpa berhubungan dengan orang lain. Dan apa pun istilahnya, sebuah persahabatan selalu berkaitan dengan kepentingan. Namun, sebagai seorang Kristen, kita harus menempatkan Kristus sebagai teladan dan dasar utama dalam membangun hubungan dalam suatu persahabatan.

SAHABAT SEJATI

Pentingkah arti sahabat? Persahabatan yang bagaimana agar kedamaian, ketenangan, kebahagiaan dan keteduhan batin bermukim di dalam hati kita? Kita memerlukan seorang sahabat yang dengan jujur menegur dan membangun iman kita. Dari ayat firman Tuhan yang kita baca jelas menunjukkan bagaimana Yehu menegur raja Yosafat karena dia telah menjalin hubungan dengan orang-orang fasik, yaitu orang-orang yang tidak mengindahkan perintah Tuhan, suka melakukan kejahatan dan berhati busuk. Oleh sebab itu Yehu memperingatkan Yosafat agar segera mengakhiri hubungan yang terlarang itu, karena bila dibiarkan berlarut-larut akan berakibat fatal bagi dirinya dan kerajaannya. Alkitab menyatakan "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang." (Amsal 13:20), karena "Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33).

Seorang sahabat yang baik akan menegur dengan jujur ketika ia mengetahui kesalahan yang dilakukan sahabatnya. Ia tidak peduli bagaimana reaksi sahabatnya itu, yang penting ia tidak mau melihat sahabatnya terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak benar di pemandangan Tuhan. Seorang sahabat sejati bila melihat sahabatnya dalam kesusahan tidak menghindar atau menjauh, tetapi segera memberikan pertolongan; bila tidak mampu menolong secara materi, ia memberikan jalan keluar dengan nasihatnya yang bijak. Ia bisa menjadi saudara ketika sahabatnya berada dalam kesukaran, bukannya malah memutuskan persahabatan itu 


Sumber : 

jc-kok

Senin, 14 April 2014

SOMBONG, RENUNGAN

SOMBONG, RENUNGAN


SOMBONG

Kesombongan

Bacaan: Daniel 4:1-37

Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan. - Amsal 16:18


Ketika petinju Muhammad Ali sedang berada di puncak ketenarannya, ia berpergian dengan naik sebuah pesawat. Ketika hendak take-off, seorang pramugari mengingatkannya untuk mengenakan sabuk pengaman. Muh. Ali menjadi dengan lantang dan sombongnya menjawab, “Superman tidak perlu sabuk pengaman.” Dengan cepat sang pramugari menjawab, “Superman juga tak perlu naik pesawat terbang.” Lalu Muh. Ali segera memasang sabuk pengaman.
Begitu mudah bagi seseorang yang memiliki kelebihan untuk terperangkap dalam kesombongan, khususnya ketika dia merasa lebih tinggi dari orang lain. Pada saat yang sama, ia akan merasa minder dan rendah diri ketika berhadapan dengan seseorang yang memiliki level lebih tinggi dari dirinya. Inilah yang dalam bahasa psikologi disebut dengan distorsi self-image.
Bagaimana cara pandang yang benar, supaya kita tidak terjebak dalam kesombongan tapi juga tidak terjebak dengan perasaan rendah diri? Lihatlah diri kita sebagaimana Tuhan melihat kita. Tuhan melihat kita sebagai ciptaan yang berharga, maka hargailah diri kita. Demikian juga tanpa Tuhan kita bukanlah apa-apa dan bukan siapa-siapa, itu sebabnya kita tidak boleh sombong dan bermegah diri.
Kesombongan adalah awal kehancuran! Menara Babel berakhir dengan kekacauan pada saat muncul kesombongan. Nebukadnezar direndahkan begitu rupa akibat sombong dan bermegah diri. Marilah kita jaga hati agar tidak terjebak dalam kesombongan. Ketika perusahaan kita berkembang pesat. Ketika jabatan kita mendapat promosi. Ketika prestasi kita menjadi perbincangan banyak orang. Ketika seseorang menyampaikan kekagumannya kepada kita. Hendaklah kita hati-hati dan tidak buru-buru menganggap diri kita Superman! Jangan biarkan semua hal tersebut membuat kita sombong, sebab saat kita sombong kita sedang menuju ke dalam kehancuran.
Tidak ada orang sombong yang bisa bertahan lama.

Sumber : 


Senin, 07 April 2014

DUSTA

Klik Gambar untuk membaca dalam ukuran besar
DUSTA

Are You a Liar?


It is true. Most every person in the world has told a lie at one time or another. Maybe it was just a little “white lie” or possibly just an omission of the truth. No matter what the definition, lying is an issue worth examining, as many people believe it is a bigger problem today than it has ever been.
Most will agree that a lie is a deception of some kind and includes the range of means whereby people may be mislead.
Lying has been described as one of the most fundamental human activities that remains a flaw in our society.
There are frauds, fakes, omissions, and illusions dating back to the beginning of time. Never mind that the cultural and legal connotations of fraud and deceit are more evident from Descartes to the Clinton impeachment, but there are also attempts to model deception in the media and the political arena.
In the Bible, God tells us that he hates a “lying tongue” and defines a lie as “an intentional violation of the truth.”
Throughout the Bible there are hundreds of references to dishonesty, deceit, and false or misleading representations. Let us not forget one of the Ten Commandments says “Thou shalt not bear false witness against thy neighbor.”
So, most of us know full well that lying is wrong.
Why do we do it?
Dr. Gail Saltz, a psychiatrist at the New York Presbyterian Hospital, says everybody lies for one reason or another.
“We start lying at around age four and five when children gain an awareness of the use and power of language,” Saltz said. “This first lying is not malicious, but rather to find out, or test, what can manipulated in a child’s environment.”
She said lying then becomes a process leading to children using a lie to get out of trouble or get something they want.
Saltz said the bottom line is that a person who feels compelled to lie about both the small and large stuff has a problem. The consistent liar or “pathological liars” will lie at the drop of a hat. They do it to protect themselves, look good, gain financially or socially and avoid punishment.
“A much more troubling group is those who lie a lot, and knowingly. for personal gain,” she said.
“These people may have a diagnosis called antisocial personality disorder, also known as being a sociopath, and often get into scrapes with the law.”
What happens when we lie?
Those who tell the occasional lie or omit the truth find out that lying often gets worse with the passage of time.
It is a serious problem in today's society because our word does not mean what it used to mean. When a person lies, they have broken a bond with others around them.
Back in the day, people used to conduct huge business deals and close it with a gentleman's handshake. Their word was their bond.
But, serious deception exists today and often makes it impossible for us to trust another person again. Because the issue of trust is on the line, coming clean about the lie as soon as possible is the best way to mend fences.
"If the truth only comes out once it is forced, repair of trust is far less likely," Saltz said.
There is an ethical explanation about lying and is now being instructed as a university level class on ethics.
Tim C. Mazur of the Ethics and Compliance Officer Association says lies are morally wrong for two reasons.
"Lies flourish in social uncertainty, when people no longer understand, or agree on, the rules governing their behavior toward one another,” he said.
First, Mazur points out, is that lying corrupts the most important quality of a human being, which means it effects the ability to make free, rational choices.
Each lie contradicts the part of someone that gives them moral worth.
Second, lies rob others of their freedom to choose rationally.
Mazur said when a lie leads people to decide other than they would had they known the truth, the lies have harmed their human dignity and autonomy.
"As trust declines, cynicism spreads, and our overall quality of life drops,” he said.
“People may lie in pursuit of the greater good, but this can lead to a "slippery slope," where the line between cleverly calculated moral justifications and empty excuses for selfish behavior is exceedingly thin. Sliding down the slope eventually kindles morally bankrupt statements .”
How do you know if someone is lying?
There are ways to detect whether a person is lying or telling the truth.
Police, forensic psychologists, security experts and other investigators often use deception detection techniques to determine if they are on the right track in an investigation.
There are gestures and verbal cues that may indicate someone is being untruthful.
First, a person who is lying will avoid making eye contact. Experts say someone who is in the midst of telling a lie will also position their hands touching their face, throat and mouth. Touching or scratching the nose or behind their ear are also signs of dishonesty.
They are not likely to touch his chest or heart with an open hand if they are telling the truth.
A guilty person gets defensive during a conversation and if they are accused of lying. An innocent person will often go on the offensive.
A statement with a contraction is more likely to be truthful: “I didn't do it” instead of “I did not do it."
Eyes are also a big give away when it comes to lying. Studies show that if a person looks up and to the left then they are thinking about the question and constructing a lie. So, looking to the left constitutes a made-up answer.
Experts say that making statements that just don’t hold together will make someone appear to be a generally suspicious person.
If someone lies all the time, even about unimportant things, they are likely to have a problem that will eventually cause relationship, financial or legal troubles.
“Figuring out what is driving you to lie in the first place will help heal this self-destructive behavior,” Saltz said.
“This may mean going into treatment with a therapist to discover why you feel the need to deceive.”
How to stop lying:
Dishonesty has become so commonplace in politics, in business, and in the world in general that it seems downright normal. Studies confirm that people know instinctively that they should tell the truth.
We certainly expect it from others, knowing that the world can't function if no one is trustworthy.
Lies rob a person of all godly virtues. It comes as harmless yet its effects can be most devastating.
Christians believe that a person should not swear or tell a lie. But even the best people are tempted to tell a lie. Society must remember that a person's word must be their bond during family, business and personal times in life.
Lying is much harder than telling the truth and a person should hold the desire to be a trust worthy advocate for friends, family, and business partners.
No matter how hard it is to start- lay your foundation on the truth.
Many have laid the foundation of their lives on lies. Sooner or later that foundation will crumble. If you gained admission into a higher institution through forged certificates, repent, restitute and start all over again.
If you told a friend a lie, call them and tell them what you did and start the healing process.
All "official" lies must stop. Sign correct time of arrival. Stop lying about number of children just to reduce tax deductions. Go and apologize to those you have lied to or against.
Nobody cannot afford to miss the blessings God gives us when we are honest and trustworthy in all we do.


Here are a few Bible references dealing with the truth:
"Do not testify falsely against your neighbor."
Exodus 20:16
"The LORD hates cheating, but he delights in honesty."
Proverbs 11:1
"Truth stands the test of time; lies are soon exposed."
Proverbs 12:19
"Telling lies about others is as harmful as hitting them with an ax, wounding them with a sword, or shooting them with a sharp arrow."
Proverbs 25:18
"Though everyone else in the world is a liar, God is true."
Romans 3:4
"People with integrity have firm footing, but those who follow crooked paths will slip and fall."
Proverbs 10:9
"The godly person gives wise advice, but the tongue that deceives will be cut off."
Proverbs 10:9, 31
"Don't lie to each other, for you have stripped off your old evil nature and all its wicked deeds."
Colossians 3:9

Sumber : 


Harga : FREE / GRATIS

Rabu, 02 April 2014

RESEP RUMAH TANGGA DAMAI DAN HARMONIS - HUMOR

Sepasang suami istri di Texas Amerika sudah menikah selama 75 tahun dan tidak pernah bertengkar sekalipun, seorang wartawan yang menderngar kabar tersebut mewawancara suami istri tersebut untuk mengetahui resepnya rumah tangga damai.

Wartawan (w) , Suami (s), Istri (i)

W: Pak apa betul anda dan istri selama menikah 75 tahun tidak pernah bertengkar ?
S: Betul Nak..
W: Apa resepnya ?
S: Jadi semua bermula dari awal kita menikah begini ceritanya....

Kembali ke masa 75 tahun lalu ketika S & I masih pengantin baru dan hidup di jaman cowboy

Sepasang suami istri yang baru saja menikah di gereja, Pulang ke rumahnya dengan kereta kuda yang ditarik seekor kuda.
setelah agak jauh tiba tiba kuda terjatuh karena kakinya tersandung.

S turun dan membantu kuda berdiri , Seteleh kuda berdiri S berkata
S: Hi kuda saya hitung ke satu ya...
Istri yang melihat  S bicara dengan kudanya hanya tersenyum.

Kemudian perjalanan dilanjutkan, tak berapa lama kemudian tiba tiba kuda jatuh lagi.
Maka S pun turun dari kereta dan membantu kudanya lagi.
kemudian S berkata lagi.
S: Hi kuda saya hitung ini ke dua ya...
Istri yang mendengar S bicara dengan kuda kembali tersenyum

Setelah berjalan agak jauh tiba tiba Kuda jatuh lagi.
Maka S pun turun dan mencabut PISTOL nya Bang bang bang...
Kuda tumbang karena ditembak 3 kali.
Istri yang melihat kuda ditembak terkejut dan marah

I: Hi Suami kenapa kau tembak kuda ? Ini kan hari pernikahan. Jangan bunuh kuda dong.. @#$! bla bla bla
Suami cuma diam dan mendengarkan istrinya ngomel dan marah selama 10 menit.
Setelah istrinya berhenti bicara karena capek.

Suami berkata : Hi Istri saya hitung 1 ya....

Sejak saat itu rumah tangga mereka tidak pernah lagi bertengkar.

Sumber : Pendeta Sukirno Tarjadi